BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang Masalah
Semua orang mempunyai gigi. Ini adalah hal yang wajar. Setiap hari, seseorang memerlukan giginya untuk berbicara, mengunyah, bersiul atau menyanyi. Senyum dengan deretan gigi yang bagus memberikan suatu penampilan yang menarik serta menambah kepercayaan pada diri sendiri.Tetapi semua orang baru mulai memperhatikan giginya kalau gigi itu sakit.
Fungsi-fungsi gigi adalah untuk mengunyah makanan dan sesuai dengan bentuk gigi, untuk berbicara dengan jelas, contohnya jika seseorang kehilangan gigi seri di rahang atas maka ia akan berbicara dengan suara berdesis dan tidak jelas ucapan kata-katanya, mendorong pertumbuhan rahang, sehingga bentuk muka menjadi selaras
Ciri- ciri gigi yang sehat antara lain tidak terasa sakit, tidak ada karies, saat mengunyah tidak terasa nyeri, leher gigi tidak kelihatan, tidak goyang, tidak terdapat plak, warna putih kekuningan, tidak terdapat karang, mahkota gigi utuh
Ciri- ciri dari gusi yang sehat antara lain berwarna merah muda, gusi yang terdapat di antara gigi yang satu dengan yang lain runcing/seperti bulan sabit, melekat erat pada tulang, jika dikeringkan seperti kulit jeruk, tidak sakit, dan tidak mudah berdarah
Faktor penyebab penyakit dalam mulut antara lain kebersihan mulut yang kurang diperhatikan, konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung gula, karbohidrat seperti kue-kue dan biscuit, perokok cenderung terserang penyakit gusi dan kanker rongga mulut, dan mengunyah buah pinang juga merupakan salah satu penyebab kanker rongga mulut.
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa gigi dan mulut adalah bagian tubuh yang sangat penting. Apa yang terjadi di sekitar rongga mulut akan mempengaruhi bagian lain tubuh . Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut harus dijaga supaya anda tetap sehat.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah diatas makan rumusan masalah adalah bagaimana cara merawat kesehatan gigi dan mulut.
BAB II
PEMBAHASAN
Sangat penting untuk memperhatikan rongga mulut dan daerah seputar wajah sebagai satu kesatuan, setiap bagian dapat mempengaruhi fungsi, bentuk dan kesehatan bagian lain. Anda dapat melihat hubungan satu dengan lainnya dengan memperhatikan bagaimana gigi dihubungkan dengan struktur wajah dan leher. Gigi terikat pada rahang mulut oleh tulang dan gusi. Rahang bagian bawah menempel pada rahang bagian atas yang tidak bergerak denga bantuan tulang sendi yang dinamakan temporo-mandibular, terletak di bagian telinga. Lidah dihubungkan ke rahang bagian bawah oleh otot-otot. Otot-otot wajah membantu pergerakan mulut seperti membuka dan menutup, mengunyah, tersenyum, tertawa, menguap dan gerakan-gerakan lainnya. melekat pada tulang sendi, rahang bagian atas, bawah dan leher.
Penyakit dalam tubuh dapat mempengaruhi kondisi mulut. Seringkali gejala-gejala timbul dalam mulut jika tubuh sedang terserang penyakit. Misalnya: kekurangan nutrisi, penyakit hubungan kelamin dan sebagainya. Oleh karena itu dokter harus diberi tahu mengenai kesehatan mulut anda dan beritahu dokter gigi tentang kesehatan tubuh, medikasi yang sedang anda jalankan dan jika anda mempunyai alergi terhadap sesuatu.
Untuk perawatan total pada gigi, kerjasama antara dokter gigi, dokter gigi spesialis, dokter umum, dokter spesialis adalah penting.
Ilmu kedokteran gigi telah berkembang pesat dalam 20 tahun terakhir. Dengan perkembangan pesat ini kita semua dapat menikmati perawatan gigi yang bermutu dengan teknologi modern sehingga gigi-gigi kita yang kurang sempurnapun dapat diperbaiki. Ilmu kedokteran gigi modern telah meningkatkan bidang pengobatan dalam perawatan gigi seperti memperindah senyum, memperbaiki fungsi gigi, membetulkan dan melepaskan gigi, mengganti gigi yang rusak atau lepas. Juga mencakup pengobatan penyakit pada jaringan lunak, tulang rahang dan sendi-sendi temporo-mandibular (sendi yang dapat membuka dan menutup mulut).
Dokter gigi hanya dapat memberikan perawatan dan pengobatan dari apa yang telah dipelajari dan diketahui. Penyelidikan dalam meningkatkan perawatan gigi serta pencarian bahan-bahan yang lebih bermutu dalam perawatan gigi masih terus dilakukan. Tetapi perawatan kesehatan gigi dan mulut sehari-hari dan pencegahan penyakit pada gigi adalah tanggung jawab kita masing-masing.
Perawatan gigi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Pencegahan penyakit gigi.
2. Pengobatan penyakit jika telah terserang.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah gigi yang dapat terjadi dan mencegahnya sebelum terjadi.
4. Meningkatkan keindahan dan daya tarik alami pada wajah, meningkatkan fungsi mulut dengan berbagai cara seperti : bedah, ortodontik, periodontik dan kosmetik dentistry.
Beberapa kebiasaan jelek merupakan faktor penyebab penyakit dalam mulut.
1. Kebersihan mulut yang kurang diperhatikan.
2. Konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung guka, karbohidrat seperti kue-kue dan biskuit.
3. Perokok cenderung terserang penyakit gusi dan kanker rongga mulut.
4. Mengunyah buah pinang juga merupakan salah satu penyebab kanker rongga mulut.
Masalah-masalah pada gigi.
1. Karang gigi (dental plague). Dalam perawatan gigi dan gusi supaya tetap sehat, pengertian tentang karang gigi, bagaimana karang gigi dapat merusak dan menggoyangkan gigi, serta apa yang dapat kita lakukan sangat penting. Karang gigi adalah lapisan seperti film berwarna putih yang melekat terus menerus pada gigi, gusi dan lidah. Karang/kotoran gigi mengandung bakteria, air liur dan mineral. Bakteria yang terdapat pada karang gigi dapat menyebabkan gigi rusak, mencetuskan penyakit gusi dan membuat nafas berbau. Tempat yang paling sering terjadi penumpukan karang gigi dan pertumbuhan bakteria yaitu pada sela-sela gigi dan gusi sekitar leher gigi yang sulit terjangkau pada waktu menyikat gigi.
2. Kerusakan gigi. Di dalam mulut selalu terjadi interaksi yang terus menerus antara air liur dan komponennya, karbohidrat, serum antibodi, fluorida, makanan dan bakteria. Efek terpadu dari air liur, fluorida dan sistem imunitas berbeda pada setiap orang. Jika permukaan enamel (lapisan luar gigi) tetap tergenang air liur, maka terjadi pertukaran yang terus menerus antara mineral air liur dan mineral enamel. Biasanya pertukaran ini berada dalam keadaan seimbang. Kerusakan gigi terjadi jika keseimbangan terganggu, keadaan dimana bakteria mempunyai kesempatan merusak gigi. Kekurangan air liur, tingginya konsumsi makanan yang mengandung tepung dan gula, penurunan daya tahan tubuh atau adanya bakteria jenis ganas, dapat menimbulkan serangan yang merusak gigi.
3. Proses kerusakan gigi. Bakteria pada karang gigi menggunakan gula untuk memproduksi asam, yang dapat menghilangkan mineral pada enamel atau lapisan luar gigi dan menyebabkan terjadinya lubang gigi. Kristal-kristal dari enamel larut dan mineral lepas dari lapisan luar gigi. Jika tidak dihentikan , lapisan enamel terserang lebih dalam sehingga lapisan dentine gigi juga rusak. Kemudian bakteria menyerang bagian dalam gigi dimana terdapat pembuluh darah dan saraf gigi. Terjadilah peradangan pada bagian gigi tersebut yng sering disertai nyeri yang amat sangat. Akhirnya gigi rusak.
4. Penyakit gusi. Penyakit gusi terjadi jika sekeliling jaringan yang menunjang gigi terkena infeksi. Keadaan ini merupakan penyebab utama gigi lepas pada orang dewasa. Bakteria dan racun yang diproduksi tertumpuk di sekitar leher gigi dan di sela-sela gusi dan gigi, menyebabkan peradangan gusi. Peradangan ini merupakan mekanisme penyerangan kembali dari gusi. Gusi menjadi merah dan mudah berdarah. Pada tahap ini penyakit gusi masih dapat diatasi dengan menyikat dan menggunakan floss gigi setiap hari. Jika penyakit gusi berlanjut, bakteria akan menyerang lebih dalam dan terbentuklah kantung pada sela-sela gigi dan gusi sehingga tulang dan tulang ikat sendi/sendi hancur. Kadang-kadang nanah terkumpul pada kantung tersebut. Jika tulang banyak yang rusak, gigi akan terlepas. Serangan ini sering terjadi tanpa terasa. Pada waktu nyeri terasa, mungkin sudah terlambat untuk menyelamatkan gigi.
5. Merokok dapat membahayakan kesehatan gigi. Merokok dapat memperburuk penyakit gusi karena kurangnya oksigen yang dialirkan darah ke bagian gusi yang meradang. Oleh karena itu terjadilah penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit tersebut. Asosiasi Dental British memperingatkan perokok biasanya kehilangan gigi lebih cepat daripada bukan perokok. Perdarahan gusi adalah tanda-tanda awal penyakit gusi tetapi nikotin mengurangi perdarahan. Oleh karena tanda-tanda ini tertutupi, perokok tidak sadar akan adanya penyakit gusi yang telah parah dan tidak memungkinkan untuk disembuhkan.
Penyebab gigi aus, erosi dan retak.
1. Disamping gigi rusak/busuk dan penyakit gusi, gigi dapat juga rusak karena sering makan makanan yang asam seperti buah sitrus atau buah-buah yang asam lainnya. Asam dapat melarutkan dan mengikis/menipiskan lapisan luar gigi (enamel).
2. Asam dari cairan lambung yang keluar karena seringnya muntah yang biasanya terjadi pada peminum alkohol dan penderita bulimia, dapat menyebabkan erosi yang parah pada gigi.
3. Kebiasaan mengertakkan gigi dapat menyebabkan permukaan gigi menjadi aus.
Pencegahan kerusakan gigi.
1. Perawatan dasar yang penting dilakukan dalam merawat gigi adalah membersihkan karang gigi dan butir-butir makanan yang tertinggal di sela-sela antara gigi dan gusi dengan cara menyikat gigi secara teratur setiap habis makan dan setelah bangun pagi.
2. Hindari terlalu banyak makan makanan yang terbuat dari tepung, gula dan minuman yang mengandung guka. Jika anda makan makanan jenis ini, sikat gigi atau berkumur dengan air segera setelah makan.
3. Anak-anak dan bayi sebaiknya tidak mengisap susu, sari buah atau air manisdari botol sepanjang malam.
4. Gunakan selalu pasta gigi yang mengandung fluorida. Fluorida dapat memberikan mineral pada lapisan luar gigi (enamel) yang mengandung banyak kristal fluorida yang kurang dapat larut dibandingkan dengan kristal asli lapisan luar gigi. Kadar fluorida yang tinggi dalam air liur membantu mencegah gigi rusak dan menghentikan gigi berlubang lebih dalam.
5. Anak-anak harus diajarkan untuk membuang air kumur setelah menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Jika air kumur ditelan dapat menyebabkan penggoresan pada enamel dari gigi yang mengandung fluorida hanya digunakan sedikit saja setiap kali menggosok gigi.
1. KARIES GIGI
Adalah lubang yang terbentuk pada permukaan gigi berupa iritasi dan hiperemi pulpa.
2. PENYEBAB KARIES GIGI
1. Hubungan yang kompleks dari asam, plak, kuman, karbohidrat dan faktor modifikasi.
2. Sisa2 makanan yang menempel pada gigi → tempat kuman2 membentuk koloni → sisa makanan + kuman membentuk endapan (plak) → enzim yang mengubah karbohidrat menjadi asam → melarutkan email gigi membentuk lubang yang sangat kecil → besar dan berwarna hitam.
3. GEJALA KARIES GIGI
1. Gigi terasa ngilu bila kena rasa asam, manis, atau dingin dan gigi akan terasa ngilu bila lubang di gigi kemasukan makanan.
2. Bila di tusuk maka gigi akan terasa ngilu, bila gigi diketuk atau ditekan tidak terasa ngilu.
3. Pemeriksaan : pada iritasi pulpa ditemukan lubang gigi yang masih dangkal pada permukaan gigi, kadang terasa ngilu kadang tidak. Bila sudah terjadi hiperemi pulpa, terdapat lubang gigi yang dalam tapi belum mencapai pulpa.
4. AKIBAT KARIES GIGI
1. bau mulut
2. terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.
3. tidak bisa tidur atau aktivitas seharĂ-hari terganggu
4. keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak, terdapat nanah dan pilek-pilek.
5. hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
6. penyakit pada organ lain : penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit katup jantung, penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit.
5. JENIS MAKANAN YANG DAPAT MENYEBABKAN KARIES GIGI
1. makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis dll
2. makanan yang terlalu panas atau dingin
6. PENCEGAHAN KARIES GIGI
1. menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari , yaitu pagi hari setelah makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.
2. makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung protein, karbohidrat, sellulosa, lemak, vitamin A. vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin D, vitamin K, flavinoid, mineral dan silika.
3. Pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali ke puskesmas.
4. Jika tidak sempat menggosok gigi, bisa dilakukan kumur-kumur dengan obat kumur atau dengan air putih yang masak.
7. PENANGGULANGAN KARIES GIGI
Pada prinsipnya dikakukan perawatan gigi secara teratur.
1. pada tahap awal, cukup dengan menggosok gigi secara teratur.
2. pada tahap agak lanjut, dilakukan penambalan gigi jika tidak dilakukan perawatan gigi.
3. pada tahap yang sudah lanjut, dilakukan pencabutan gigi jika perawatan gigi tidak dilakukan dengan tuntas.
8. MANFAAT MENGGOSOK GIGI YANG BENAR
1. gigi tampak bersih dan putih
2. mengurangi bau mulut
3. mencegah sakit gigi (misal karies gigi)
9. AKIBAT BILA TIDAK MENGGOSOK GIGI SECARA TERATUR
1. gigi menjadi kuning kecoklatan
2. bau mulut bertambah
3. sakit gigi
10. MEMILIH SIKAT GIGI
Untuk menggosok gigi, lazimnya dipakai sebuah sikat gigi. Tetapi hal ini tentu tergantung dari kemampuan setiap keluarga. Bila ingin membeli sikat gigi, maka pilihlah:
1. Sikat gigi dgn tangkai yang lurus dan mudah dipegang
2. Kepala sikat gigi harus yang kecil. Sebagai patokan, panjang kepala sikat depan sama dengan jumlah lebar keempat gigi depan di rahang bawah (lebar keempat gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalu panjang maka bulu sikat gigi dibagian tangkai boleh dipotong atau dicabut
3. Bulu sikat gigi harus sama panjangnya sehingga membentuk permukaan yang datar.
4. Yang baik adalah sakit gigi dengan bulu sikat yang berderet tiga dan bulu sikat terbuat dari nilon yg tidak terlalu kaku
11. MEMILIH PASTA GIGI
1. Pasta gigi yg mengandung fluor terkecuali untuk kasus-kasus tertentu menggunakan pasta sesuai kebutuhan
2. Penderita dengan erosi menyeluruh (keluhan sering linu), dianjurkan pasta gigi yg mengandung bifluor
3. Penderita keradangan gusi dianjurkan pasta gigi yang mengandung permenthol yang akan memperkuat gusi terhadap infeksi dan efektif menghentikan perdarahan gusi
12. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENYIKAT GIGI
1. Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
2. Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air
13. CARA MENYIKAT GIGI
1. Cara menggosok yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu menggosok gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat yang lain
2. Gosoklah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan gosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu menggosok
3. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menggosok gigi adalah :
1. bagian gigi yg berbatasan dengan gusi
2. di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)
3. pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi
14. Menggosok gigi di rahang bawah
1. Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
2. Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
3. Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada perbatasan gigi dengan gusi
15. Menggosok permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
1. Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi digerak-gerakkan di tempat. Gosoklah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di belakang
2. Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.
16. Menggosok gigi-gigi depan
1. Perhatikan letak sikat gigi.
2. Gerakan menggosok adalah atas bawah secara perlahan.
17. Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke lidah
1. Perhatikan letak sikat gigi. Gosoklah dahulu gigi-gigi yang terletak di belakang. Gerakan menggosok adalah maju mundur secara perlahan.
18. Menggosok dataran pengunyah
1. Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah digosok dengan gerakan maju mundur secara perlahan.
19. CARA BERKUMUR
1. Tujuan berkumur adalah untuk membuang atau membersihkan semua sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut.
2. Caranya: air dimasukkan ke dalam mulut dan gigi dikatupkan kemudian air digerakkan dengan jalan meniup niupkan (menghembus hembuskan) pipi sekuat mungkin. Ulangi cara tersebut sampai betul2 bersih.
3. Kumur-kumur yg benar sangat berperan penting dalam mengeluarkan sisa-sisa makanan di gigi setelah menyikat gigi.
20. Penyakit gusi adalah istilah awam dari penyakit periodontal. Penyakit ini bisa menyerang orang dewasa hingga akan-anak. Bila tidak diatasi dengan segera maka penyakit gusi dapat menyebabkan gigi lepas dan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti paru-paru, kanker dan lain-lain.
Menurut Drg. Elizabeth Linda dari Klinik Gigi Dental Salon, Penyebab utama gusi bengkak disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kebersihan mulut yang kurang misalnya menggosok gigi yang kurang benar arahnya, karang gigi yang tidak dicabut atau dibersihkan.
Gusi yang sehat berwarna merah muda, bentuknya tidak menonjol di sela-sela gigi, tidak bengkak dan teksturnya seperti kulit jeruk, jika disentuh kenyal.
Hubungan gigi dan gusi
Secara umum bila gigi tidak disikat dan dibersihkan secara benar dan teratur, akan menimbulkan plak pada gigi. Plak adalah suatu lapisan yang mengandung makanan dan bakteri yang kemudian mengeras menjadi tartar atau karang gigi yang dapat menyebabkan penyakit gusi.
Selain karang gigi yang tidak dibersihkan, gosok gigi tidak benar dan bersih dapat menyebabkan masih adanya sisa makanan yang menempel di pinggir gigi yang paling dekat dengan gusi. Bila dibiarkan semakin lama akan menumpuk dan dapat memicu gusi bengkak.
Gejala gusi bengkak
Secara umum penyakit gusi bengkak selalu diikuti dengan gejala tertentu. Gelaja gusi bengkak yang perlu diperhatikan dengan seksama antara lain:
- Gusi nampak merah, bengkak
- Sakit dan mudah berdarah bila disentuh
- Nafas menjadi bau
- Jika sudah parah akan menimbulkan peradangan pada gusi, hingga gigi goyang serta mudah lepas.
Harus segera diatasi
Gusi yang bengkak, kalau didiamkan saja akan sangat berbahaya. Keadaan yang satu itu berpeluang menjadi salah satu penyakit yang menyerang organ tubuh lainnya, yang paling menakutkan adalah kanker.
Untuk mengatasi gusi bengkak dapat dimulai dengan memelihara kesehatan mulut, dengan cara menyikat gigi dengan benar. Sikat gigi sesuai anjuran minimal dua kali sehari dan bila perlu sehabis makan. Selain itu penting pula untuk rajin membersihkan karang gigi minimal empat bulan sekali hingga enam bulan sekali.
Jangan lupa untuk membersihkan pula sisa-sisa makanan yang terselip diantara dua gigi, seperti dental floss. Bila ada sisa-sisa akar gigi yang berpotensi menjadi sumber bakteri maka harus segera dicabut. Kontrol rutin ke dokter gigipun perlu dilakukan minimal enam bulan atau setahun sekali.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Jadi, kesehatan gigi dan mulut itu sangat penting karena gigi dan mulut memiliki peran penting dalam kehidupan.
2. Saran
Rawatlah kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
”http://pramareola14.wordpress.com/2009/04/13/kesehatan-gigi-dan-mulut/”
“http://www.beritaterkinionline.com/Berita/kesehatan-mulut”
“http://asnur-kesehatankita.blogspot.com”
TP, Erlinda. 2009. Penyimpanan Daun Sirih Terhadap Kadar Tanin Secara Spektrofometri. Jakarta: Gramedia.
karya tulis ini didapat dari ;
http://www.ziddu.com/download/18138210/Karyatulisilmiah.doc.html