Senin, 16 Januari 2012

Tentang Cinta (part 2) Puisi

lagi-lagi ini adalah puisi yang telah saya buat mengenai suasana hati saya, maaf ya kalau masih belum bagus dalam penulisan ataupun rangkaian kata yang ada dalam puisi ini, maklum saya masih dalam proses belajar menulis sebuah puisi, hehehehe
kritik dan saran bisa loh di komen langsung di post ini, :)

Kau yang mengajari aku tentang suatu perkisahan

Manakala seumpama sepasang merpati yang singgah di atap rumah

Tiada berselisih memadu kasih menikmati hari yang cerah

Suatu kala merpati terluka oleh panah cinta yang telah tertanam

Tiada bernyawa hidup dijalaninya

Terbang melintasi langit-langit yang sedang berkaca-kaca

Adakah suatu rasa yang bisa hilang begitu saja

Mengapa suatu rasa yang demikian sulit terhapus

Tiada malaikatpun yang dapat meniadakannya

Ironi meratapi betapa nestapanya merpati

Berkelana menjelajahi langit nan luas tiada asa

Hanyalah luka yang dirasakan manakala teringat hal itu

Suatu perumpamaan manakala hati telah terluka

Mengingat, merenungi, dan meratapi yang telah terjadi

Tentang Cinta (puisi)

ini adalah merupakan sebuag puisi yang saya buat berdasarkan suasana hati saya saat membuatnya, semoga pembaca yang mengunjungi blog saya berkenan, hehehe :)

BAIT DEMI BAIT KATA TELAH TERANGKAI

MENGURAI HATI YANG BERGELORA

MENJELASKAN SEGALA RASA YANG TERSIMPAN

TERSUSUN DALAM RANGKAIAN INDAH

TELAH TERSEDIA HATI YANG TENANG

UNTUK SEBUAH MASA YANG TERINDAH

MENYUGUHKAN BARISAN-BARISAN CINTA

LANTUNAN PUISI NAN MEMPESONA

RESAPI LANTUNAN LANTUNAN SYAIR YANG BERKUMANDANG

CIPTAKAN SEBUAH SENYUM YANG MENAWAN

TUNJUKKAN WAJAH BERSERI BAGAI LANGIT SENJA YANG MEMERAH

MENEBAR KILAUAN CAHAYA KEEMASAN

BIAS SEMUA YANG TERPANCARKAN

MENUAI SATU JALINAN YANG INDAH

TELUSUR ARUS YANG MENGGELORA

MENGALIR SEJALAN DENGAN WAKTU

Melukis Langit

Sore hari ini, langit terasa indah sekali. Langit berhiaskan pelangi . Memamerkan warnanya yang indah. Aku yang termenung dalam angan seakan terbawa akan warnanya. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu tergoreskan dalam pikiranku. Aku terbawa dalam indahnya fatamorgana. Meninggalkan realita yang sesungguhnya.

Teringat masa lalu. Diriku yang berpijak pada bumi ini tak menyadari, betapa bodohnya diriku. Terbawa oleh muslihat mimpi yang bodoh. Aku lupa akan sebuah mimpi. Diriku yang terus bermimpi telah menyerah pada harapannya. Aku baru tersadar, ketika semuanya hanyalah bualan semata. Aku yang bodoh ini, sudah tak percaya akan mimpi.

Mungki aku tak menyadari, betapa pentingnya sebuah mimpi. Seperti yang sering dikatakan para motivator, “Mimpi adalah sebuah motifasi hidup”. Entah mengapa, kepercayaan ku terhadap mimpi telah sirna.

Dahulu, aku sering bermimpi. Berangan-angan dalam hidup yang kejam ini. Aku selalu berharap, semua mimpiku akan terwujud suatu saat nanti. Namun, aku tetaplah aku, seperti ini. Selalu trauma akan mimpi.

Selama dua puluh tahun aku hidup, belum pernah aku merasakan mimpi-mimpiku terwujud. Mungkin, itulah yang menyebabkan diriku trauma akan mimpi.

Mimpi hanyalah membuatku buta akan kenyataan. Mimpi telah membuatku menjadi orang yang haus akan pengharapan. Seolah lintah darat diriku ini, yang tak pernah puas dengan keadaan.

Mimpi membuat ku lemah. Menjadikan aku manusia yang hanya berharap pada sesuatu yang kosong.

Aku jadi teringat perkataan ibuku tentang mimpi.

“Nak, bercita-citalah setinggi langit. Buat ibu mu ini bangga suatu hari nanti”.

Aku selalu berpikir perkataan orang tuaku adalah sebuah beban yang harus ku pikul. Sebuah pengharapan yang membuatku terbebani dalam menjalani hidup ini.

Aku sadar, pikiranku ini sangat picik. Bahkan, terdengar durhaka diriku ini. Tapi, mau bagaimana lagi?. Aku selalu berpikir seperti itu. Entah apa yang meracuni otakku ini.

Sekarang, baru aku sadari. Bodohnya diriku yang berpikir seperti itu.

Aku tersadar oleh keadaan. Keadaan membukakan pintu hatiku yang beku. Hati yang selama ini tersayat-sayat oleh muslihat mimpi. Aku salah. Aku salah dalam menafsirkan mimpi. Aku yang selama ini benci akan mimpi mulai membangun mimpinya kembali. Aku rajut kembali mimpiku yang telah hancur.

Pelangi di langit sana telah menyadarkan ku. Hidup itu penuh dengan pilihan. Seumpama warna yang diurai pelangi. Dan aku harus memilih jalan mana yang ku inginkan.

Mulai dari sekarang, aku akan berjanji pada diriku sendiri. Aku harus selalu bermimpi. Menggapai cita-cita setinggi mungkin. Seperti kata ibuku. Aku akan membuatnya bangga. Akan membuat beliau bahagia.

Aku jadikan langit sebagai saksi. Telah ku bulatkan tekadku untuk berubah. Membenahi semua yang telah terjadi.

Indahnya pelangi menjadikan inspirasi untukku. Warna yang mereka uraikan mewakili harapan-harapan yang ku panjatkan.

-sebuag penggalan dari cerpen pertama saya, mudah-mudahan dalam waktu cepat akan menyusul tulisan-tulisan berikutnya-

terima kasih bagi para pembaca yang sudah mengunjungi blog saya :)

Proposal Kegiatan ilmiah (kesehatan)

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang Masalah
Semua orang mempunyai gigi. Ini adalah hal yang wajar. Setiap hari, seseorang memerlukan giginya untuk berbicara, mengunyah, bersiul atau menyanyi. Senyum dengan deretan gigi yang bagus memberikan suatu penampilan yang menarik serta menambah kepercayaan pada diri sendiri.Tetapi semua orang baru mulai memperhatikan giginya kalau gigi itu sakit.
Fungsi-fungsi gigi adalah untuk mengunyah makanan dan sesuai dengan bentuk gigi, untuk berbicara dengan jelas, contohnya jika seseorang kehilangan gigi seri di rahang atas maka ia akan berbicara dengan suara berdesis dan tidak jelas ucapan kata-katanya, mendorong pertumbuhan rahang, sehingga bentuk muka menjadi selaras
Ciri- ciri gigi yang sehat antara lain tidak terasa sakit, tidak ada karies, saat mengunyah tidak terasa nyeri, leher gigi tidak kelihatan, tidak goyang, tidak terdapat plak, warna putih kekuningan, tidak terdapat karang, mahkota gigi utuh
Ciri- ciri dari gusi yang sehat antara lain berwarna merah muda, gusi yang terdapat di antara gigi yang satu dengan yang lain runcing/seperti bulan sabit, melekat erat pada tulang, jika dikeringkan seperti kulit jeruk, tidak sakit, dan tidak mudah berdarah
Faktor penyebab penyakit dalam mulut antara lain kebersihan mulut yang kurang diperhatikan, konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung gula, karbohidrat seperti kue-kue dan biscuit, perokok cenderung terserang penyakit gusi dan kanker rongga mulut, dan mengunyah buah pinang juga merupakan salah satu penyebab kanker rongga mulut.
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa gigi dan mulut adalah bagian tubuh yang sangat penting. Apa yang terjadi di sekitar rongga mulut akan mempengaruhi bagian lain tubuh . Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut harus dijaga supaya anda tetap sehat.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah diatas makan rumusan masalah adalah bagaimana cara merawat kesehatan gigi dan mulut.






















BAB II
PEMBAHASAN
Sangat penting untuk memperhatikan rongga mulut dan daerah seputar wajah sebagai satu kesatuan, setiap bagian dapat mempengaruhi fungsi, bentuk dan kesehatan bagian lain. Anda dapat melihat hubungan satu dengan lainnya dengan memperhatikan bagaimana gigi dihubungkan dengan struktur wajah dan leher. Gigi terikat pada rahang mulut oleh tulang dan gusi. Rahang bagian bawah menempel pada rahang bagian atas yang tidak bergerak denga bantuan tulang sendi yang dinamakan temporo-mandibular, terletak di bagian telinga. Lidah dihubungkan ke rahang bagian bawah oleh otot-otot. Otot-otot wajah membantu pergerakan mulut seperti membuka dan menutup, mengunyah, tersenyum, tertawa, menguap dan gerakan-gerakan lainnya. melekat pada tulang sendi, rahang bagian atas, bawah dan leher.
Penyakit dalam tubuh dapat mempengaruhi kondisi mulut. Seringkali gejala-gejala timbul dalam mulut jika tubuh sedang terserang penyakit. Misalnya: kekurangan nutrisi, penyakit hubungan kelamin dan sebagainya. Oleh karena itu dokter harus diberi tahu mengenai kesehatan mulut anda dan beritahu dokter gigi tentang kesehatan tubuh, medikasi yang sedang anda jalankan dan jika anda mempunyai alergi terhadap sesuatu.
Untuk perawatan total pada gigi, kerjasama antara dokter gigi, dokter gigi spesialis, dokter umum, dokter spesialis adalah penting.
Ilmu kedokteran gigi telah berkembang pesat dalam 20 tahun terakhir. Dengan perkembangan pesat ini kita semua dapat menikmati perawatan gigi yang bermutu dengan teknologi modern sehingga gigi-gigi kita yang kurang sempurnapun dapat diperbaiki. Ilmu kedokteran gigi modern telah meningkatkan bidang pengobatan dalam perawatan gigi seperti memperindah senyum, memperbaiki fungsi gigi, membetulkan dan melepaskan gigi, mengganti gigi yang rusak atau lepas. Juga mencakup pengobatan penyakit pada jaringan lunak, tulang rahang dan sendi-sendi temporo-mandibular (sendi yang dapat membuka dan menutup mulut).
Dokter gigi hanya dapat memberikan perawatan dan pengobatan dari apa yang telah dipelajari dan diketahui. Penyelidikan dalam meningkatkan perawatan gigi serta pencarian bahan-bahan yang lebih bermutu dalam perawatan gigi masih terus dilakukan. Tetapi perawatan kesehatan gigi dan mulut sehari-hari dan pencegahan penyakit pada gigi adalah tanggung jawab kita masing-masing.
Perawatan gigi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Pencegahan penyakit gigi.
2. Pengobatan penyakit jika telah terserang.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah gigi yang dapat terjadi dan mencegahnya sebelum terjadi.
4. Meningkatkan keindahan dan daya tarik alami pada wajah, meningkatkan fungsi mulut dengan berbagai cara seperti : bedah, ortodontik, periodontik dan kosmetik dentistry.
Beberapa kebiasaan jelek merupakan faktor penyebab penyakit dalam mulut.
1. Kebersihan mulut yang kurang diperhatikan.
2. Konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung guka, karbohidrat seperti kue-kue dan biskuit.
3. Perokok cenderung terserang penyakit gusi dan kanker rongga mulut.
4. Mengunyah buah pinang juga merupakan salah satu penyebab kanker rongga mulut.
Masalah-masalah pada gigi.
1. Karang gigi (dental plague). Dalam perawatan gigi dan gusi supaya tetap sehat, pengertian tentang karang gigi, bagaimana karang gigi dapat merusak dan menggoyangkan gigi, serta apa yang dapat kita lakukan sangat penting. Karang gigi adalah lapisan seperti film berwarna putih yang melekat terus menerus pada gigi, gusi dan lidah. Karang/kotoran gigi mengandung bakteria, air liur dan mineral. Bakteria yang terdapat pada karang gigi dapat menyebabkan gigi rusak, mencetuskan penyakit gusi dan membuat nafas berbau. Tempat yang paling sering terjadi penumpukan karang gigi dan pertumbuhan bakteria yaitu pada sela-sela gigi dan gusi sekitar leher gigi yang sulit terjangkau pada waktu menyikat gigi.
2. Kerusakan gigi. Di dalam mulut selalu terjadi interaksi yang terus menerus antara air liur dan komponennya, karbohidrat, serum antibodi, fluorida, makanan dan bakteria. Efek terpadu dari air liur, fluorida dan sistem imunitas berbeda pada setiap orang. Jika permukaan enamel (lapisan luar gigi) tetap tergenang air liur, maka terjadi pertukaran yang terus menerus antara mineral air liur dan mineral enamel. Biasanya pertukaran ini berada dalam keadaan seimbang. Kerusakan gigi terjadi jika keseimbangan terganggu, keadaan dimana bakteria mempunyai kesempatan merusak gigi. Kekurangan air liur, tingginya konsumsi makanan yang mengandung tepung dan gula, penurunan daya tahan tubuh atau adanya bakteria jenis ganas, dapat menimbulkan serangan yang merusak gigi.
3. Proses kerusakan gigi. Bakteria pada karang gigi menggunakan gula untuk memproduksi asam, yang dapat menghilangkan mineral pada enamel atau lapisan luar gigi dan menyebabkan terjadinya lubang gigi. Kristal-kristal dari enamel larut dan mineral lepas dari lapisan luar gigi. Jika tidak dihentikan , lapisan enamel terserang lebih dalam sehingga lapisan dentine gigi juga rusak. Kemudian bakteria menyerang bagian dalam gigi dimana terdapat pembuluh darah dan saraf gigi. Terjadilah peradangan pada bagian gigi tersebut yng sering disertai nyeri yang amat sangat. Akhirnya gigi rusak.
4. Penyakit gusi. Penyakit gusi terjadi jika sekeliling jaringan yang menunjang gigi terkena infeksi. Keadaan ini merupakan penyebab utama gigi lepas pada orang dewasa. Bakteria dan racun yang diproduksi tertumpuk di sekitar leher gigi dan di sela-sela gusi dan gigi, menyebabkan peradangan gusi. Peradangan ini merupakan mekanisme penyerangan kembali dari gusi. Gusi menjadi merah dan mudah berdarah. Pada tahap ini penyakit gusi masih dapat diatasi dengan menyikat dan menggunakan floss gigi setiap hari. Jika penyakit gusi berlanjut, bakteria akan menyerang lebih dalam dan terbentuklah kantung pada sela-sela gigi dan gusi sehingga tulang dan tulang ikat sendi/sendi hancur. Kadang-kadang nanah terkumpul pada kantung tersebut. Jika tulang banyak yang rusak, gigi akan terlepas. Serangan ini sering terjadi tanpa terasa. Pada waktu nyeri terasa, mungkin sudah terlambat untuk menyelamatkan gigi.
5. Merokok dapat membahayakan kesehatan gigi. Merokok dapat memperburuk penyakit gusi karena kurangnya oksigen yang dialirkan darah ke bagian gusi yang meradang. Oleh karena itu terjadilah penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit tersebut. Asosiasi Dental British memperingatkan perokok biasanya kehilangan gigi lebih cepat daripada bukan perokok. Perdarahan gusi adalah tanda-tanda awal penyakit gusi tetapi nikotin mengurangi perdarahan. Oleh karena tanda-tanda ini tertutupi, perokok tidak sadar akan adanya penyakit gusi yang telah parah dan tidak memungkinkan untuk disembuhkan.
Penyebab gigi aus, erosi dan retak.
1. Disamping gigi rusak/busuk dan penyakit gusi, gigi dapat juga rusak karena sering makan makanan yang asam seperti buah sitrus atau buah-buah yang asam lainnya. Asam dapat melarutkan dan mengikis/menipiskan lapisan luar gigi (enamel).
2. Asam dari cairan lambung yang keluar karena seringnya muntah yang biasanya terjadi pada peminum alkohol dan penderita bulimia, dapat menyebabkan erosi yang parah pada gigi.
3. Kebiasaan mengertakkan gigi dapat menyebabkan permukaan gigi menjadi aus.
Pencegahan kerusakan gigi.
1. Perawatan dasar yang penting dilakukan dalam merawat gigi adalah membersihkan karang gigi dan butir-butir makanan yang tertinggal di sela-sela antara gigi dan gusi dengan cara menyikat gigi secara teratur setiap habis makan dan setelah bangun pagi.
2. Hindari terlalu banyak makan makanan yang terbuat dari tepung, gula dan minuman yang mengandung guka. Jika anda makan makanan jenis ini, sikat gigi atau berkumur dengan air segera setelah makan.
3. Anak-anak dan bayi sebaiknya tidak mengisap susu, sari buah atau air manisdari botol sepanjang malam.
4. Gunakan selalu pasta gigi yang mengandung fluorida. Fluorida dapat memberikan mineral pada lapisan luar gigi (enamel) yang mengandung banyak kristal fluorida yang kurang dapat larut dibandingkan dengan kristal asli lapisan luar gigi. Kadar fluorida yang tinggi dalam air liur membantu mencegah gigi rusak dan menghentikan gigi berlubang lebih dalam.
5. Anak-anak harus diajarkan untuk membuang air kumur setelah menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Jika air kumur ditelan dapat menyebabkan penggoresan pada enamel dari gigi yang mengandung fluorida hanya digunakan sedikit saja setiap kali menggosok gigi.
1. KARIES GIGI
Adalah lubang yang terbentuk pada permukaan gigi berupa iritasi dan hiperemi pulpa.
2. PENYEBAB KARIES GIGI
1. Hubungan yang kompleks dari asam, plak, kuman, karbohidrat dan faktor modifikasi.
2. Sisa2 makanan yang menempel pada gigi → tempat kuman2 membentuk koloni → sisa makanan + kuman membentuk endapan (plak) → enzim yang mengubah karbohidrat menjadi asam → melarutkan email gigi membentuk lubang yang sangat kecil → besar dan berwarna hitam.
3. GEJALA KARIES GIGI
1. Gigi terasa ngilu bila kena rasa asam, manis, atau dingin dan gigi akan terasa ngilu bila lubang di gigi kemasukan makanan.
2. Bila di tusuk maka gigi akan terasa ngilu, bila gigi diketuk atau ditekan tidak terasa ngilu.
3. Pemeriksaan : pada iritasi pulpa ditemukan lubang gigi yang masih dangkal pada permukaan gigi, kadang terasa ngilu kadang tidak. Bila sudah terjadi hiperemi pulpa, terdapat lubang gigi yang dalam tapi belum mencapai pulpa.
4. AKIBAT KARIES GIGI
1. bau mulut
2. terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.
3. tidak bisa tidur atau aktivitas seharĂ­-hari terganggu
4. keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak, terdapat nanah dan pilek-pilek.
5. hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
6. penyakit pada organ lain : penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit katup jantung, penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit.
5. JENIS MAKANAN YANG DAPAT MENYEBABKAN KARIES GIGI
1. makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis dll
2. makanan yang terlalu panas atau dingin
6. PENCEGAHAN KARIES GIGI
1. menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari , yaitu pagi hari setelah makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.
2. makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung protein, karbohidrat, sellulosa, lemak, vitamin A. vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin D, vitamin K, flavinoid, mineral dan silika.
3. Pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali ke puskesmas.
4. Jika tidak sempat menggosok gigi, bisa dilakukan kumur-kumur dengan obat kumur atau dengan air putih yang masak.
7. PENANGGULANGAN KARIES GIGI
Pada prinsipnya dikakukan perawatan gigi secara teratur.
1. pada tahap awal, cukup dengan menggosok gigi secara teratur.
2. pada tahap agak lanjut, dilakukan penambalan gigi jika tidak dilakukan perawatan gigi.
3. pada tahap yang sudah lanjut, dilakukan pencabutan gigi jika perawatan gigi tidak dilakukan dengan tuntas.
8. MANFAAT MENGGOSOK GIGI YANG BENAR
1. gigi tampak bersih dan putih
2. mengurangi bau mulut
3. mencegah sakit gigi (misal karies gigi)
9. AKIBAT BILA TIDAK MENGGOSOK GIGI SECARA TERATUR
1. gigi menjadi kuning kecoklatan
2. bau mulut bertambah
3. sakit gigi
10. MEMILIH SIKAT GIGI
Untuk menggosok gigi, lazimnya dipakai sebuah sikat gigi. Tetapi hal ini tentu tergantung dari kemampuan setiap keluarga. Bila ingin membeli sikat gigi, maka pilihlah:
1. Sikat gigi dgn tangkai yang lurus dan mudah dipegang
2. Kepala sikat gigi harus yang kecil. Sebagai patokan, panjang kepala sikat depan sama dengan jumlah lebar keempat gigi depan di rahang bawah (lebar keempat gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalu panjang maka bulu sikat gigi dibagian tangkai boleh dipotong atau dicabut
3. Bulu sikat gigi harus sama panjangnya sehingga membentuk permukaan yang datar.
4. Yang baik adalah sakit gigi dengan bulu sikat yang berderet tiga dan bulu sikat terbuat dari nilon yg tidak terlalu kaku
11. MEMILIH PASTA GIGI
1. Pasta gigi yg mengandung fluor terkecuali untuk kasus-kasus tertentu menggunakan pasta sesuai kebutuhan
2. Penderita dengan erosi menyeluruh (keluhan sering linu), dianjurkan pasta gigi yg mengandung bifluor
3. Penderita keradangan gusi dianjurkan pasta gigi yang mengandung permenthol yang akan memperkuat gusi terhadap infeksi dan efektif menghentikan perdarahan gusi
12. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENYIKAT GIGI
1. Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
2. Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air
13. CARA MENYIKAT GIGI
1. Cara menggosok yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu menggosok gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat yang lain
2. Gosoklah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan gosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu menggosok
3. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menggosok gigi adalah :
1. bagian gigi yg berbatasan dengan gusi
2. di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)
3. pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi
14. Menggosok gigi di rahang bawah
1. Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
2. Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
3. Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada perbatasan gigi dengan gusi
15. Menggosok permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
1. Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi digerak-gerakkan di tempat. Gosoklah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di belakang
2. Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.
16. Menggosok gigi-gigi depan
1. Perhatikan letak sikat gigi.
2. Gerakan menggosok adalah atas bawah secara perlahan.
17. Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke lidah
1. Perhatikan letak sikat gigi. Gosoklah dahulu gigi-gigi yang terletak di belakang. Gerakan menggosok adalah maju mundur secara perlahan.
18. Menggosok dataran pengunyah
1. Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah digosok dengan gerakan maju mundur secara perlahan.
19. CARA BERKUMUR
1. Tujuan berkumur adalah untuk membuang atau membersihkan semua sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut.
2. Caranya: air dimasukkan ke dalam mulut dan gigi dikatupkan kemudian air digerakkan dengan jalan meniup niupkan (menghembus hembuskan) pipi sekuat mungkin. Ulangi cara tersebut sampai betul2 bersih.
3. Kumur-kumur yg benar sangat berperan penting dalam mengeluarkan sisa-sisa makanan di gigi setelah menyikat gigi.
20. Penyakit gusi adalah istilah awam dari penyakit periodontal. Penyakit ini bisa menyerang orang dewasa hingga akan-anak. Bila tidak diatasi dengan segera maka penyakit gusi dapat menyebabkan gigi lepas dan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti paru-paru, kanker dan lain-lain.
Menurut Drg. Elizabeth Linda dari Klinik Gigi Dental Salon, Penyebab utama gusi bengkak disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kebersihan mulut yang kurang misalnya menggosok gigi yang kurang benar arahnya, karang gigi yang tidak dicabut atau dibersihkan.
Gusi yang sehat berwarna merah muda, bentuknya tidak menonjol di sela-sela gigi, tidak bengkak dan teksturnya seperti kulit jeruk, jika disentuh kenyal.

Hubungan gigi dan gusi

Secara umum bila gigi tidak disikat dan dibersihkan secara benar dan teratur, akan menimbulkan plak pada gigi. Plak adalah suatu lapisan yang mengandung makanan dan bakteri yang kemudian mengeras menjadi tartar atau karang gigi yang dapat menyebabkan penyakit gusi.
Selain karang gigi yang tidak dibersihkan, gosok gigi tidak benar dan bersih dapat menyebabkan masih adanya sisa makanan yang menempel di pinggir gigi yang paling dekat dengan gusi. Bila dibiarkan semakin lama akan menumpuk dan dapat memicu gusi bengkak.

Gejala gusi bengkak

Secara umum penyakit gusi bengkak selalu diikuti dengan gejala tertentu. Gelaja gusi bengkak yang perlu diperhatikan dengan seksama antara lain:

- Gusi nampak merah, bengkak
- Sakit dan mudah berdarah bila disentuh
- Nafas menjadi bau
- Jika sudah parah akan menimbulkan peradangan pada gusi, hingga gigi goyang serta mudah lepas.

Harus segera diatasi

Gusi yang bengkak, kalau didiamkan saja akan sangat berbahaya. Keadaan yang satu itu berpeluang menjadi salah satu penyakit yang menyerang organ tubuh lainnya, yang paling menakutkan adalah kanker.
Untuk mengatasi gusi bengkak dapat dimulai dengan memelihara kesehatan mulut, dengan cara menyikat gigi dengan benar. Sikat gigi sesuai anjuran minimal dua kali sehari dan bila perlu sehabis makan. Selain itu penting pula untuk rajin membersihkan karang gigi minimal empat bulan sekali hingga enam bulan sekali.
Jangan lupa untuk membersihkan pula sisa-sisa makanan yang terselip diantara dua gigi, seperti dental floss. Bila ada sisa-sisa akar gigi yang berpotensi menjadi sumber bakteri maka harus segera dicabut. Kontrol rutin ke dokter gigipun perlu dilakukan minimal enam bulan atau setahun sekali.














BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Jadi, kesehatan gigi dan mulut itu sangat penting karena gigi dan mulut memiliki peran penting dalam kehidupan.
2. Saran
Rawatlah kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar secara teratur






















DAFTAR PUSTAKA
”http://pramareola14.wordpress.com/2009/04/13/kesehatan-gigi-dan-mulut/”
“http://www.beritaterkinionline.com/Berita/kesehatan-mulut”
“http://asnur-kesehatankita.blogspot.com”
TP, Erlinda. 2009. Penyimpanan Daun Sirih Terhadap Kadar Tanin Secara Spektrofometri. Jakarta: Gramedia.

karya tulis ini didapat dari ;
http://www.ziddu.com/download/18138210/Karyatulisilmiah.doc.html

Topik, Tema, Judul, dan Alinea
1. a. Jelaskan perbedaan topik, tema dan judul !
b. Sebutkan syarat dan cirri-ciri dari ketiga hal tersebut !
c. Bagaimana cara membatasi topik !

Dalam wacana percakapan. Menurut Howe opik itu merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan. Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.maka dari itu topik merupakan Topic merupakan salah satu unsure yang penting
Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya atau Dalam karang mengarang, tema juga adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan
Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,atau kepala berita.Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.

Syarat-syarat topik
Syarat topik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu topik yang baik bagi penulis dan topik yang baik bagi pembaca.
Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu
• Bidang keahlian.
• Bidang studi yang didalami.
• Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
• Bidang kerja atau profesi.
• Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
• Temuan yang pernah diteliti.
• Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
• Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
• Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
• Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.

Sedangkan bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapatmengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
• Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
• Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi.
• Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
• Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
• Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
• Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
• Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.

Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.

Syarat-syarat tema
Berikut ini beberapa syarat tema yaitu :
1)Tema harus menarik perhatian penulis.
2)Tema harus diketahui/dipahami penulis.
3)Tema harus Bermanfaat.
4)Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.
5)Tema yang dipilih harus yang menarik.
6)Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7)Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8)Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.

Syarat-syarat judul
ada beberapa Syarat-syarat judul yaitu:
• Harus bebentuk frasa,
• Tanpa ada singkatan atau akronim,
• Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
• Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
• Menarik perhatian,
• Logis,
• Sesuai dengan isi
• Judul harus:.asli,relevan,provakitif,singkat

Cara membatasi topik
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data.

Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.
Contoh pembatasan topik:

“Upaya mengembangkan kwalitas perawatan yang bermutu bagi pelayanan pasien di Rumah Sakit”.

Jadi, kwalitas perawatan ini dikembangkan terbatas bagi pelayanan pasien di Rumah Sakit

TOPIK
Syarat topik yang baik,adalah :
a. Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka masalah.

b. Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.
Contoh:
• Mencari sumber-sumber data .
• Metode atau penerapan yang digunakan.
• Metode analisis yang akan digunakan.
• Buku-buku referensi yang digunakan.

c. Jangan terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.

d. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.

e. Jangan terlau luas.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.

f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.

g. Topik yang dipilih harus yang menarik.

h. Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.

i. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.

j. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan terlalu baru.

k. Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.

Cara pembatasan Topik yaitu :
Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:
• Memungkinkan pennulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.

TEMA
Syarat Tema yang baik, adalah :
1. Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

JUDUL
Syarat Judul yang baik, yaitu :
a. Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
b. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).
c. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.
d. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.
e. Harus bebentuk frasa
f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
g. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
h. Menarik perhatian,
i. Logis,
j. Sesuai dengan isi.
Judul dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

C. Cara membatasi topic
Membatasi Topik dalam Karangan
Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwatopik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap, sehingga tulisannya dapat terfokus.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal:
1.Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena topikitu benar-benar diketahuinya.
2.Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.

2. a. Sebutkan dan jelaskan manfaat outline !
b. Bagaimana langkah-langkah membuat outline !

DEFINISI OUTLINE
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topik nya dipecah kedalam sub-sub topikdan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topic yang lebih terperinci.

MANFAAT OUTLINE
1. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
2. Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
3. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
4. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
5. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.

b. Cara terbaik untuk membuat outline, adalah dengan sistematika berikut ini,
Judul Tulisan
I. Bab I
a. Keterangan Bab I
b. Keterangan Bab I
II. Bab II
a. Keterangan Bab II
b. Keterangan Bab II
III. Bab III
a. Keterangan Bab III
b. Keterangan Bab III
IV. Bab IV
a. Keterangan Bab IV
b. Keterangan Bab IV
V. Bab V, dst

3. a. Sebutkan dan jelaskan unsure-unsur alenia !
b. jelaskan cirri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas !
a. Ada beberapa ciri atu karakteristik alinea antara lain,sebagai berikut.
• Setiap alinea mengandung makna,pesan,pikiran,atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
• Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.
• Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
• Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat
• Kalimat-kalimat alinea tersusun secara logis-sistematis.

b. Ciri-ciri kalimat utama:
a. Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.
b. Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti:
• Sebagai kesimpulan….
• Yang penting….
• Jadi, …..
• Dengan demikian…

c. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.

2. Kalimat Penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelas kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas tersebut dalam setiap paragraph harus membentuk satu kesatuan gagasan.
Ciri-ciri kalimat penjelas:
a. Berisi penjelasan seperti:
• Contoh-contoh
• Rincian
• Keterangan
• Dll.
b. Kalimat penjelas biasanya memerlukan kalimat penghubung.
c. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.

4. a. Syarat-syarat pembentukan paragraph atau alinea diantaranya:
1. Kesatuan, yaitu tiap paragraph/alinea hanya mengandung satu pikiran/satu tema. Jika dalam sebuah paragraph terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraph tersebut terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
2. Kepaduan. Sepertinya hal kalimat efektif, dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraph ini akan terwujud jika aliran kalimat tersebut berjalan lancer serta logis. Untuk itu, penggunaan kata ganti dan kata sambung serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan dengan baik.
3. Pengembangan Paragraf. Pengembangan paragraph sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topik yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraph. Pengembangan paragraph deduktif berbeda dengan paragraph induktif. Karena paragraph deduktif menempatkan ide atau gagasan utama pada awal paragraph, sedangkan paragraph induktif kebalikan dari deduktif dimana penempatan ide atau gagasan utama pada akhir paragraph. Selain kalimat topic, pengembangan paragraph berhubungan pula dengan fungsi paragraph yang akan dikembangkan sebagai paragraph pembuka, paragraph pengembang, atau paragraph penutup.
Selain syarat-syarat diatas, di setiap paragraph harus memuat dua bagian penting, yaitu.
1. Kalimat Utama atau Kalimat Pokok adalah kalimat yang digunakan sebagai tempat menuangkan pokok pikiran atau gagasan utama. Pokok pikiran atau gagasan utama sama dengan ide pokok gagasan pokok.

b. Secara sederhana, menulis dapat diartikan sebagai “kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis”. Secara teoretis, menulis itu hampir tidak ada bedanya dengan berbicara. Keduanya merupakan cara untuk menyampaikan gagasan. Perbedaannya, berbicara menggunakan saluran lisan sedangkan menulis meng-gunakan saluran tulis. Akan tetapi, jika kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari ternyata bahwa sebagian besar dari manusia lebih banyak yang mengungkapkan gagasan secara lisan dibandingkan dengan manusa yang mengungkapkan gagasan secara tertulis.
Mengungkapkan gagasan secara tertulis jauh lebih kompleks dibandingkan dengan mengungkapkan gagasan secara lisan. Itulah sebabnya keterampilan menulis memerlukan pelatihan khusus. Terdapat perbedaan tingkat kesulitan antara meng-ungkapkan gagasan secara lisan daripa mengungkapkan gagasan secara tertulis. Oleh karena itu, orang yang tidak melatih diri untuk menulis tidak mungkin menguasai dengan baik keterampilan menulis. Salah satu bentuk pelatihan menulis yang paling penting adalah menulis. Ya, asahlah keterampilan menulis Anda dengan menulis.
Sama dengan berbicara, untuk menulispun dimulai dengan adanya gagasan yang hendak disampaikan. Akan tetapi, pada saat akan mulaii menulis gagasan-gagasan kita itu seakan hilang dan sulit ditemukan. Berbeda dengan pada saat akan berbicara, gagasan-gagasan muncul dengan lancar dan mudah seolah-olah tanpa harus memikirkannya terlebih dahulu.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan utama, cobalah bertanya kepada diri sendiri “Apa yang sebenarnya hendak kita sampaikan?”. Rumus-kan jawaban kita tersebut dalam bentuk kalimat pernyataan. Kalimat jawaban inilah yang lebih mudah untuk dijadikan kalimat utama dari paragraf yang akan kita tulis.
Untuk menjadi sebuah paragraf, kalimat utama itu harus diikuti dengan kalimat kedua. Kalimat kedua ini dapat berupa penjelasan dari kalimat pertama. Selain itu, kalimat kedua ini dapat pula berupa kebalikan, contoh, atau rincian dari isi pernyataan kalimat pertama. Demikian pula halnya dengan kalimat-kalimat selanjutnya.
Jumlah kalimat yang kita buat pada paragraf pertama ini tidak terbatas. Keputusan untuk membuat paragraf baru, didasarkan pada tingkat keluasan pengembangan kalimat utama dari paragraf tersebut. Apabila kita merasa bahwa kaimat baru yang akan kita tulis berikutnya sudah berbeda dari kalimat utama pada paragraf pertama, tempatkan kalimat tersebut pada paragraf berikutnya